Petualangan anak Pesisir #1

Siang itu, segerombolan anak kecil tergopoh-gopoh melewati sebuah sungai jernih di atas bukit. Ada empat anak masih memakai seragam sekolah warna putih bersih dengan menenteng sepatu penuh lumpur dikedua tangannya. Tampaknya mereka kebingungan mencari jalan pulang. Seorang anak perempuan kecil bermata sipit berambut lurus berada di barisan paling depan. Seolah sedang berekspedisi, gadis kecil itu memberikan isyarat kepada teman-temannya yang mengikutinya dari belakang dengan wajah kebingungan. 

    Aku melihat mereka asyik beradu mulut dengan gadis kecil itu. “Lea… apa iya kita gak akan tersesat?” teriak seorang anak dari belakang. Agaknya Lea adalah ketua rombongan siswa yang tersesat itu. 

    Sampai matahari menampakkan cahaya redupnya sore itu, tetapi keempat anak itu masih terduduk di tepi tebing dikelilingi sayur kol yang menghijau. Mereka menahan lapar dan haus dari siang, karena tidak tega melihat mereka berempat maka aku hampiri mereka dengan membawa sedikit bekal yang disiapkan ibu dari rumah.

    “Kalian berempat tampaknya adalah para petualang? aku sama sekali tak pernah melihat wajah-wajah kalian” tanyaku seraya duduk di sebelah anak laki-laki hitam berambut ikal yang duduk ditepian tebing itu.  

“Sebenarnya kami adalah anak pantai yang lari dari kejaran petinggi sekolah kami” jawab anak laki-laki hitam yang akhirnya kuketahui namanya adalah Sura. 

Bersambung…

Diterbitkan oleh triznie kurniawan

Guru SD Pesisir

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai